Pameran keliling patung mayat manusia dari produk Von Hagens yang diadakan di beberapa negara telah dikunjungi oleh puluhan juta pengunjung, dan meraup keuntungan besar Milyaran US$.
Pameran tersebut belum pernah diadakan di China, negara itu hanya dijadikan pusat produksi, basis bahan baku, padahal alasan sebenarnya adanya ketakutan kerabat korban akan mengenali orang-orang yang dibuat menjadi patung.
Banyak karya yang dipamerkan dianggap sangat kontroversial dan mengundang pertanyaan tentang moral, seperti patung seorang lelaki yang dengan ringannya menjinjing kulitnya yang bersih dikuliti. Patung tersebut dianggap sebagai master piecenya Von Hagens.
Hanya satu pertanyaannya, bagaimana mungkin China dalam waktu sesingkat ini menjadi pusat persedian mayat? Diketahui di China hanya terpidana mati yang tidak bisa menentukan nasib jasadnya, sedang sangat sedikit orang yang mau menjual atau menyumbangkan organ tubuhnya. Sebaliknya Von Hagens sepertinya tidak pernah kekurangan mayat untuk diolah menjadi patung?
Karya lain yang paling mengundang perdebatan adalah sebuah patung manusia asli seorang ibu muda dengan anak dalam kandungannya yang berumur 8 bulan. Hukum di China melarang wanita hamil dihukum mati, keluarga mana yang sudi menjual organ tubuh dua jiwa sekaligus, sekalipun itu kematian karena kecelakaan. Di China, hanya praktisi Falun Gong wanita yang dapat disiksa sampai mati oleh polisi tanpa bisa dituntut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar