Ukuran Pupil Beda (Foto: Adam)
Ketika cahaya masuk malalui pupil, akan diteruskan melalui lensa mata, yang memusatkan bayangan ke retina. Bila bayangan diterima oleh retina, artinya kita dapat melihat suatu benda.
Seperti dilansir mayoclinic, ukuran pupil dikendalikan oleh otot. Bila kondisi lingkungan gelap dan memerlukan banyak cahaya, pupil akan membesar. Sebaliknya, bila cahaya bertambah terang, pupil akan mengecil.
Pada beberapa orang yang mengalami gangguan mata, ukuran kedua pupil bisa berbeda. Satu mata berukuran pupil normal, dan mata yang lain pupil lebih besar atau kecil. Hal ini biasanya sering terjadi pada anak-anak.
Gejala pupil yang tidak seimbang atau dalam kamus kedokteran disebut Anisocoria ini bervariasi dari bentuk ringan hingga parah. Anisocoria ringan tidak mengancam dan dapat disembuhkan dengab pengobatan yang benar.
Orang yang mengalami ketidakseimbangan pupil, tidak bisa menahan pandangan untuk jangka waktu yang lama. Mereka juga memiliki rasa takut terhadap cahaya, atau yang disebut dengan photophobia.
Jika pupil tidak seimbang biasanya tekanan dan rasa sakit juga dirasakan di sekitar mata, disertai dengan ketegangan mata yang parah. Ketidaknyamanan juga dirasakan pada bagian tubuh lain, seperti sakit kepala, migrain dan rasa terbakar di bagian belakang leher juga telinga.
Pupil yang tidak seimbang bisa karena bawaan sejak lahir (hereditary) atau disebabkan oleh faktor-faktor luar lain termasuk gangguan kesehatan.
Seperti dilansir dari Buzzle, Kamis (29/4/2010), berikut adalah faktor yang menyebabkan ukuran pupil mata tidak seimbang, yaitu:
1. Tetes mata
Beberapa tetes mata, obat alergi dan obat tetes anti gatal dapat menyebabkan pupil membesar. Ini adalah penyebab kecil dan efeknya hanya berlangsung selama beberapa jam, dan tergolong Anisocoria ringan.
2. Tanaman
Beberapa varietas tanaman dapat menyebabkan pelebaran pupil jika mengalami kontak langsung dengan mata. Tanaman seperti bunga terompet (Angel Trumpet), Deadly Nightshade, melati kuning (Yellow Jessamine) bila bersentuhan dengan mata akan memperbesar pupil.
3. Cedera kepala
Cedera kepala yang merusak saraf yang menghubungkan otak dan mata, sering menyebabkan ukuran pupil abnormal dan menyebabkan kedua pupil berukuran berbeda. Jika ketidakseimbangan pupil disebabkan oleh cedera kepala, segera lakukan pemeriksaan medis karena hal ini bukanlah hal yang enteng.
4. Sindrom Horner
Sindrom Horner adalah jenis kelainan dimana saraf kelopak mata tetap terbuka yang disebabkan karena kerusakan saraf oculosympathetic (serat saraf simpatetik yang mengendalikan wajah, mata, kelopak mata ). Pupil akan terlihat sangat kecil dan tidak tanggap terhadap cahaya.
Hal ini juga dapat disebabkan oleh kerusakan saraf simpatetik yang berjalan menyusuri arteri karotid dan menghubungkan bagian belakang otak. Gejala ini dapat menandakan hal serius seperti tumor atau penyakitjantung.
5. Kerusakan saraf kranial
Saraf kranial ketiga atau saraf oculomotor mengontrol gerakan mata dan otot yang menyebabkan pembukaan dan penutupan mata. Kerusakan saraf ini menyebabkan ukuran pupil tidak sama, penglihatan ganda serta kelopak mata terkulai.
Diabetes dapat merusak saraf ini dan menyebabkan pupil tidak seimbang. Obat-obatan, virus, kafein, dan zat kimia tertentu dapat pula menyebabkan kerusakan saraf kranila ketiga.
6. Pupil Adie
Alasan tertentu di balik pupil Adie tidak diketahui. Kadang-kadang pupil yang tidak seimbang dan dapat kembali ke bentuk normal tanpa pengobatan. Hal ini dapat disebabkan oleh beberapa infeksi virus yang merusak serat saraf yang mengendalikan otot-otot mata yang menyebabkan kesulitan dalam memfokuskan benda.
7. Penyebab lain
Pupil yang tidak seimbang dapat disebabkan oleh bakteri meningitis , ensefalitis (peradangan akut otak yang disebabkan oleh infeksi virus), tumor otak atau tumor dada. Dapat juga karena efek obat-obat terlarang tertentu seperti kokain dan mariyuana.
Pupil mata tidak seimbang dapat didiagnosis dengan Neuro Imaging atau Magnetic Resonance Imaging(MRI). Penggunaan kacamata matahari juga bisa melindungi mata.
Antibiotik dapat diberikan jika penyebabnya bakteri meningitis. Sedangkan kortison dan penghilang rasa sakit digunakan untuk mengobati pembengkakan dan mengurangi rasa sakit.
Obat anti kanker atau antikonvulsan juga dapat ditentukan tergantung pada tingkat kondisi keparahan. Obat antikonvulsan dapat mengendalikan kejang dan gangguan otak yang juga berhubungan dengananisocoria
Tidak ada komentar:
Posting Komentar