Keringat membuat kita serba salah. Cairan yang keluar dari tubuh itu bisa merusak riasan serta menghilangkan wangi parfum.
Di sisi lain, keringat merupakan cara mekanisme alami untuk menurunkan suhu tubuh saat karena gerah akibat kondisi lingkungan yang panas, makanan pedas, atau akibat stres.
Yang paling dicemaskan pada saat berkeringat adalah bau badan. Sebetulnya, keringat dan bau badan tidak punya kaitan langsung karena keringat tidak berbau sama sekali. Bau badan berasal dari bakteri yang bersembunyi di antara lipatan kulit.
Bagaimana mengatasinya?
Orang tua kita dahulu berusaha menekan keluarnya keringat dan mencegah bau badan dengan mengoleskan kapur sirih atau ramuan lain yang terbuat dari bahan-bahan tradisional. Kini, kepandaian manusia dan kecanggihan teknologi telah menciptakan deodoran.
Deodoran diciptakan dengan suatu bahan yang dapat membatasi pertumbuhan bakteri. Seiring dengan perkembangan teknologi, deodoran tidak lagi hanya mengandung wangi-wangian dan bahan antibakteri, tetapi juga mengandung suatu zat aktif yang disebut antiperspirant.
Kandungan tambahan ini mampu menyerap keringat yang berlebihan, sehingga badan terasa tetap kering dan nyaman?
Penyebab Kanker?
Karena dapat mencegah keringat secara berlebihan, antiperspirant dituduh sebagai salah satu pencetus kanker, terutama kanker payudara. Isu yang kini banyak beredar mengatakan bahwa deodoran yang mengandung antiperspirant menyebabkan pembuangan racun tubuh yang selama ini keluar bersama keringat menjadi terhambat.
Racun tersebut kemudian terakumulasi pada kelenjar getah bening dan lama-kelamaan dapat menimbulkan kanker."Benar tidaknya isu tersebut, belum ada data dan penelitian yang membuktikannya, " demikian menurut Dr. Tina Wardhani Wisesa, SpKK.
Antiperspirant memang bekerja dengan cara menyerap keluarnya keringat secara berlebihan, tetapi bukan menghalangi keringat untuk keluar. Kalau dikatakan bahwa antiperspirant menghalangi pengeluaran racun-racun tubuh yang biasanya keluar bersama dengan keringat, toh, setelah kita mandi dan tubuh bersih dari deodoran, keringat tersebut dapat keluar lagi dengan normal, demikian jelas Dr. Tina.Yang perlu diperhatikan dalam pemakaian deodoran adalah apakah bahan aktif yang dikandungnya membuat iritasi atau tidak.
Sebaiknya segera hentikan pemakaian deodoran yang membuat kulit terasa perih dan menjadi berwarna gelap kehitaman. Jangan ragu untuk mengganti merek deodoran dengan merek yang lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar