""

20 April, 2010

Akibat cegukan


Hampir semua bayi cegukan. Begitu juga anak-anak, dan kadang orang dewasa. Berbahayakah? Secara sederhana, cegukan alias hiccups merupakan kontraksi atau kedutan yang berulang-ulang dan tanpa bisa dikontrol dari diafragma, sekat pipih yang membatasi rongga dada dan rongga perut. Kedutan ini menyebabkan pita suara di tenggorokan menutup tiba-tiba, sehingga udara yang hendak masuk ke paru-paru terhambat. Hasilnya, hik!

Banyak teori tentang penyebab cegukan. Diduga, cegukan dipicu oleh salah cerna, makan atau minum terlalu cepat, tertawa keras-keras saat perut kosong, atau kelelahan. Namun ada ahli lain berpendapat, cegukan lebih mungkin terjadi ketika lambung dalam keadaan mengembang, yakni setelah makan dalam jumlah banyak. Ada juga teori, cegukan adalah cara alami tubuh untuk mencegah makanan atau cairan terhisap masuk ke dalam saluran nafas dan paru-paru.

stopMasih sangat sedikit bukti ilmiah mengenai kenapa cegukan timbul. Karena itu, obatnya juga belum ada,” kata Richard Garcia, MD, dokter anak dan wakil kepala Department of Pediatrics and Adolescent Medicine di Cleveland Clinic Foundation, Ohio, AS. “Kita tidak dapat menyetop cegukan pada bayi atau golongan usia lainnya, begitu cegukan sudah terjadi. Dan kita juga belum tahu kenapa kemudian cegukan bisa berhenti sendiri.”

Yang jelas, kata Garcia, daerah sekitar leher sampai ke dada dikontrol oleh saraf phrenic. Saraf ini mengontrol kontraksi yang normal, halus, dan teratur dari diafragma. “Namun jika ada rangsangan atau iritasi di manapun di sepanjang jalur saraf phrenic ini, cegukan bisa saja terjadi.”

TETAP BERI MAKAN
pelukBayi akan cegukan lebih sering dibanding balita atau orang dewasa. Banyak orangtua mencoba mengurangi cegukan dengan menyendawakan bayi berulangkali, serta meminimalkan udara yang ikut tertelan saat bayi makan. Ada juga, yang menempelkan potongan tikar pandan yang sudah diberi air ludah ke dahi bayi.

Tapi, sekali bayi mulai cegukan, langkah penanganan dengan menyendawakannya mungkin tak akan membantu. “Yang bisa dilakukan paling ya, menenangkan si kecil atau mengajaknya bermain, sampai cegukan itu berhenti.” Tidur biasanya juga meredakan cegukan. Jadi, membantu si kecil supaya bisa tidur mungkin akan membantu. Namun saat cegukan umumnya si kecil tidak bisa tidur.

makanMenurut Michael J. Pettei, MD, PhD, asisten profesor di Albert Einstein School of Medicine di Yeshiva University, New York, cegukan tidak membahayakan bayi dan tidak akan mengganggu pola pemberian makan. “Teruskan dan tetap beri makan. Jangan menunda pemberian makan hanya karena si bayi cegukan. Mungkin dengan makan cegukan si kecil hilang.”

Tapi jangan berlebihan juga dalam memberi makan. Selama beberapa bulan di awal kehidupannya, jika si bayi selalu cegukan setelah makan, penyebabnya mungkin karena terlalu banyak makan. “Cobalah menyuapi si kecil dengan porsi yang lebih kecil, namun lebih sering,” saran Robert Wyllie, M.D., kepala seksi Pediatrik Gastroenterologi di Cleveland Clinic Foundation di Ohio. “Jika ibu curiga si kecil diberi makan berlebihan, cobalah beri makan sesuai permintaannya, bukan dengan jadwal yang sudah ibu tetapkan. Juga, jangan memaksanya makan lebih banyak dari yang ia inginkan.”

PIJAT LANGIT-LANGIT
Dari beberapa pengalaman, beberapa langkah berikut bisa meredakan cegukan, meski tak selalu berhasil.

tidurCobalah tepuk-tepuk punggung bayi. “Jika bayi cegukan, sandarkan tegak di bahu kita dan tepuk-tepuk punggungnya dengan lembut, seperti kalau kita mau menyendawakannya,” saran Dr. Garcia. Sebagian bayi lebih cenderung menelan banyak udara ketika mereka menyusu ASI atau minum susu formula. Terlalu banyak menelan udara ini akan meregangkan lambung, yang dapat memicu cegukan. Beberapa tepukan lembut bisa mendorong udara ke atas dan menghentikan cegukan.

kapasJika cara di atas tak berhasil, cobalah pijat bagian belakang langit-langit mulut dengan kapas yang dibasahi air. Gerakkan kapas itu ke depan dan belakang selama 1 menit atau lebih. dalam banyak kasus, cegukan bisa berhenti.

Cegukan biasanya berhenti sendiri dalam 5-10 menit. Namun bayi atau anak yang kurang beruntung bisa cegukan selama berjam-jam, berminggu-minggu, bahkan ada juga yang bertahun-tahun. “Jika si kecil cegukan lebih dari sehari, konsultasikan ke dokter,” kata Michael J. Pettei, M.D., Ph.D. Pada kasus yang jarang terjadi, cegukan itu -yang biasanya diiringi gejala lain- merupakan pertanda ada penyakit lain yang menyebabkannya.

Janin pun Cegukan
janinDi paruh kedua kehamilan, banyak janin yang mengalami cegukan beberapa kali dalam sehari. Calon ibu akan merasakan si janin ‘hik, hik’ selama 20 menit atau lebih. Kadang cegukan ini sampai terdengar oleh orang yang ada di dekat si calon ibu. Untuk sebagian besar, cegukan ini normal dan tidak berbahaya.

Kalau yang Cegukan Balita

Beri banyak minum
airTujuannya, untuk memutuskan siklus cegukan. “Jika anak Anda dapat menelan cukup lama sehingga bisa menghilangkan 2-3 cegukan, cara itu dapat memutuskan siklus cegukan sehingga cegukan pun cepat berhenti,” kata Dr. Pettei. Sedangkan Dr. Garcia punya variasi pada teknik ini. “Cobalah minta si anak menyeruput sepuluh kali tanpa berhenti untuk mengambil udara.”

Beri gula
Jika anak berusia lebih dari 2 tahun, sejumlah kecil gula atau madu pada sendok tehnya bisa membantu,” kata Patience Williamson, R.N., perawat bersertifikasi pada Rand Family School di Montclair, New Jersey. “Ramuan ini tidak selalu berhasil sepanjang waktu, tapi anak pasti menyukainya.”

Cobalah tantangan menahan nafas
tahanHitung lama waktu si kecil bisa menahan nafasnya. Orangtua bisa membuat latihan menahan nafas ini sebagai permainan. Jika si kecil dapat menahan nafasnya cukup lama, meningkatnya jumlah karbondioksida dalam paru-parunya akan dapat menghilangkan cegukan, kata Dr. Williamson.

Sumber: Tabloid Ibu Anak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...